Selasa, 03 November 2009

Bersegeralah Menuju Ampunan Allah


Seorang muslim yang baik bukanlah seorang muslim yang tidak pernah melakukan kesalahan dan dosa. Karena setiap anak adam siapapun orangnya, apapun profesinya, dan seluas apapun kapasitas keilmuannya tidak akan pernah luput dari kesalahan. Namun seorang muslim yang baik adalah yang apabila melakukan kesalahan dia langsung menyesal dan bertaubat dari kesalahan yang telah diperbuatnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Setiap anak adam pasti bersalah dan sebaik-baik orang bersalah adalah orang yang mau bertaubat." (HR.Tirmidzi).

Setiap manusia yang melakukan kesalahan dalam kehidupannya besar ataupun kecil baik disadarinya maupun tidak maka sudah sepatasnya kita selalu memohon ampun kepada Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengampun Luasnya Rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala

Di antara rahmat Allah Ta'ala, Dia mengabarkan kepada para hambanya bahwa dia akan mengampuni semua dosa-dosa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".(QS. Az-Zumar: 53)

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menyampaikan hal itu kepada para hamba-Nya.Dengan firman-Nya:

"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-hijr: 49)

Di antara rahmat Allah Ta'ala, Dia akan menerima taubat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang?" (QS. At-Taubah: 104)

Karena Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk)." (QS. Al-Mukmin: 3)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman yang artinya:
"Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)." (QS. An-Nisaa': 27)

Di antara rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia mencintai hamba yang kembali dan bertaubat kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)

Di antara bentuk rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia sangat gembira akan taubat hamba-Nya yang menyadari bahwa ia mempunyai Robb Yang Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyayang yang akan mengampuni dosa-dosanya.

Di antara bentuk rahmat dan kasih sayang Allah Ta'ala, Dia membuka pintu taubat siang dan malam.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala membuka tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejelekan di siang hari bertaubat kepada-Nya dan membuka tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat kejelekan di malam hari bertaubat kepada-Nya, sampai matahari terbit dari sebelah barat." (HR.Muslim)

Di antara rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dia akan menerima taubat walaupun dosa-dosa dan taubat tadi dilakukan berkali-kali, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Penerima Taubat, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dengan syarat orang tersebut benar-benar menyesal atas dosa yang dilakukannya dan melakukan taubat sesuai dengan syarat-syarat taubat dan apabila orang tersebut terjatuh lagi pada dosa yang sama maka Allah Subhanahu wa Ta'ala masih membuka pintu taubat untuknya

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nisaa': 64)

Keutamaan-Keutamaan Taubat Nashuha

Taubat nashuha menghapus dosa yang sebelumnya

Ketahuilah wahai hamba yang bertaubat, bahwa barang siapa yang bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang sebenarnya), maka ia disamakan dengan orang yang tidak melakukan dosa karena baju yang telah dicuci seperti baju yang tidak pernah dikotori.

Rasululllah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang tidak mempunyai dosa"

Ibnu Jauzi rahimahullah pernah ditanya, "'Apakah aku bertasbih atau beristigfar?' Lalu beliau manjawab, 'Pakaian yang kotor lebih membutuhkan sabun dari pada bukhur(sejenis parfum atau wewangian).'"

Taubat nashuha mengganti kejelekan menjadi kebaikan

"Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan, dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Furqan: 70)

Taubat nashuha sebab menuju kesuksesan

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada orang-orang yang beriman dan makhluk terbaiknya agar mereka bertaubatnya kepada-Nya, kemudian Allah Ta'ala memberi keterkaitan dan kesuksesan dan bertaubat seperti eratnya keterkaitan musabbab dan sebabnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Qashash: 67)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS. An-Nuur: 31)

Taubat nashuha adalah jalanmu menuju surga dan penghalang bagimu dari neraka

Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mencintai berfirman yang artinya:
"Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun." (QS. Maryam: 60)

Taubat nashuha adalah pembersih hati, penghapus dosa dan mengundang keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala:

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua Telah condong (untuk menerima kebaikan)." (QS. At-Tahriim: 4)

Syarat-syarat taubat Nashuha

Syarat taubat yang tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala:
  1. Meninggalkan pebuatan dosa tersebut.
  2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
  3. Bertekad untuk tidak akan mengulangi selama-lamanya
Bila menyangkut hak orang lain maka ditambah satu syarat lagi yaitu : Hendaklah mengembalikan hak orang yang dizholimi

Oleh karena itu marilah kita bersegera untuk meraih ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebelum terlambat sebelum nyawa berada di tenggorokan sebagaimana firman Allah Ta'ala yang artinya:

"Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih".(QS. An-Nisa': 18).

Atau apabila matahari telah berganti arah (kiamat) sebagaimana firman Allah Ta'ala yang artinya:

"Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu Sesungguhnya kamipun menunggu (pula)". (QS. Al-An'am: 158).

Saat seseorang telah menyadari kesalahan-kesalahan yang dia lakukan itu merupakan langkah awal untuk menuju keberuntungan yang besar dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka setelah kita menyadari perbuatan yang dilakukan merupakan sebuah kesalahan baik dosa maksiat, bid'ah (perkara yang tidak dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam) atau syirik maka hendaklah seseorang bersegera meninggalkan perbuatan tersebut dan bertaubat serta mengganti amalannya dengan yang lebih baik.

Istigfar Dan Taubat

Istighfar adalah salah satu metode untuk bertaubat, oleh karena itu sudah sepantasnya dilakukan oleh kaum muslimin. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Barang siapa yang membaca: 'Astaghfirullaah al-'Azhiim, alladzii laa Ilaaha Illa huwa al-Hayyu al-Qoyyumu wa atuubu ilaihi' (Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya) Maka Allah mengampuninya. Sekalipun dia pernah lari dari perang." (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Demi Allah! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (HR. Abu Daud)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari." (HR. At-Tirmizi dan Nasa'i)

Perkara Yang Menghalangi Untuk Taubat

1. Melakukan bid'ah (perkara yang tidak dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ) di dalam agama. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya Allah akan menghalangi taubat dari semua pelaku bid'ah." (lihat silsilah al-Ahadiits ash-Shahiihah (no. 1620) dari hadits Anas Radhiyallahu 'anhu)

2. Kecanduan Khamr ( Minuman yang memabukkan ).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang meminum khamr, maka tidak diterima shalat baginya selama 40 hari, jika ia bertaubat maka Allah akan menerimanya, jika mengulangi lagi maka tidak diterima shalat baginya selama 40 hari, jika ia bertaubat maka Allah akan menerimanya, jika mengulangi lagi maka tidak diterima shalat baginya selama 40 hari, jika ia bertaubat maka Allah akan menerimanya, jika ia mengulangi lagi yang ke empat kalinya maka tidak diterima shalat baginya selama 40 hari, jika ia bertaubat lagi maka Allah tidak akan menerima taubatnya dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khabl (sungai yang berisi keringat dan nanah dari penghuni neraka)." (HR. Ahmad dan di shahihkan oleh al-Albani)

Semoga kita menjadi orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk bertaubat dan memperbaiki diri dan semoga taubat kita diterima oleh Allah Ta'ala Yang Maha Penerima Taubat. Amin..


Maraji' :
  • Luasnya Ampunan Allah "Keutamaan, Sebab dan Cara Mendapatkannya". Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali. Penterjemah Ruslan Nurhadi, Lc.
  • Buku Pintar Aqidah Ahlussunnah. Syaikh Al-Allamah Hafizh bin Ahmad Al-Hikami. Penterjemah Abu Umar Basyiir Al-Maidani.
  • Doa Dan Wirid Hisnul Muslim. Dr Sa'id bin ‘Ali Wahf Al-Qahthani. Penterjemah Abu Umar Basyiir Al-Maidani